5 Budaya Ppalli-Ppalli yang Menunjukkan Karakter Orang Korea
Jika kamu tertarik dengan Korea, mungkin kamu pernah mendengar ungkapan Korea ‘ppalli-ppalli’ (cepat-cepat). Pada umumnya, orang Korea memiliki sifat yang cenderung terburu-buru dan sangat tidak suka menunggu. Oleh karena itu, di kantor-kantor pemerintahan di Korea, sebagian besar dokumen umum dapat diterbitkan secara instan. Bahkan, warga hanya perlu melalui proses verifikasi identitas seperti menggunakan nomor ponsel, tanpa harus repot-repot datang ke kantor pemerintahan. Semua dokumen yang diperlukan bisa diterbitkan secara online melalui situs ‘Government 24‘.
Orang Korea yang sangat menyukai ‘ppalli-ppalli’ ini sering kali tidak tahan menunggu, bahkan hanya sebentar, dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, tindakan apa saja yang menunjukkan sifat ini? Mari kita cari tahu bersama.
Kebiasaan Unik Orang Korea Saat Makan di Restoran

Pertama, orang Korea biasanya saat masuk ke restoran dan duduk, mereka langsung meletakkan tisu di meja dan mengeluarkan sendok serta sumpit untuk mempersiapkan makan. Bahkan, ini dilakukan sebelum memesan makanan. Terlebih lagi, adik yang lebih muda atau karyawan sering kali mempersiapkan sendok dan sumpit untuk senior atau atasan mereka sebelum makanan disajikan. Hal ini menunjukkan kebiasaan orang Korea yang suka menyelesaikan persiapan makan secepat mungkin. 5 Budaya Ppalli-Ppalli yang Menunjukkan Karakter Orang Korea
Keterburu-buruan Orang Korea yang Terlihat pada Pintu Putar

Kedua, orang Korea yang tidak sabar menunggu pintu putar otomatis berputar, sering kali mendorong pintu dengan keras untuk masuk atau keluar sedikit lebih cepat. Namun, tindakan ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti jari terjepit atau kerusakan pada pintu putar. Meskipun ada tanda peringatan, sulit untuk menghentikan perilaku ini.
Orang Korea yang Terkena Kopi Panas

Ketiga, banyak orang Korea yang tidak sabar menunggu kopi atau minuman keluar sepenuhnya dari mesin penjual otomatis, sehingga mereka sering memasukkan tangan ke dalamnya sebelum minuman sepenuhnya keluar. Di musim dingin, mereka ingin menghangatkan tubuh, sementara di musim panas, mereka tidak sabar menunggu minuman dingin dengan es. Mereka sering kali memasukkan tangan ke dalam mesin dan memegang gelas kertas. Minuman dingin tidak masalah, tetapi minuman panas seperti kopi bisa menyemprotkan air panas yang berisiko menyebabkan luka bakar kecil pada tangan. Mungkin kebanyakan orang Korea pernah mengalami luka bakar kecil ini setidaknya sekali.
Tanda Tangan Cepat di Kasir, Hanya di Korea

Keempat, saat membeli barang atau membayar setelah makan, sering kali pemilik toko atau kasir yang menandatangani kartu untuk pelanggan. Di seluruh dunia, ketika membayar dengan kartu kredit atau kartu debit, adalah hal yang biasa bagi pelanggan untuk memeriksa jumlah dan menandatangani secara langsung. Namun, orang Korea tidak sabar menunggu sesaat untuk menandatangani, sehingga biasanya kasir yang menandatangani untuk pelanggan. Ini terutama sering terlihat di restoran saat waktu makan siang atau malam ketika banyak pelanggan yang antri panjang. 5 Budaya Ppalli-Ppalli yang Menunjukkan Karakter Orang Korea
Karena kartu bisa hilang atau disalahgunakan, di negara lain selain Korea, kasir tidak akan menandatangani atas nama pelanggan. Namun, di Korea, dengan kasir menandatangani, mereka bisa menyelesaikan tugas lebih cepat, dan pelanggan tidak perlu menunggu lama. Kedua belah pihak saling menguntungkan, yang membuat hal ini hanya mungkin dilakukan di Korea.
Orang Korea, Mengapa Menekan Tombol Tutup Pintu Lift dengan Cepat?

Kelima, di Korea, tidak sulit untuk melihat orang yang menekan tombol tutup pintu lift secara berulang. Sebagian besar lift memiliki sistem sensor deteksi otomatis yang menutup pintu setelah semua orang masuk. Namun, jika tidak ada lagi yang akan masuk, orang Korea langsung menekan tombol tutup pintu segera setelah masuk ke dalam lift. Bahkan, banyak orang yang menekan tombol tutup pintu terlebih dahulu sebelum menekan tombol untuk lantai tujuan mereka. 5 Budaya Ppalli-Ppalli yang Menunjukkan Karakter Orang Korea
Akar Budaya ‘Pali-Pali’: Kecemasan Orang Korea untuk Bertahan Hidup

Hingga tahun 1980-an, di Korea ada istilah ‘Korean Time’ yang menggambarkan budaya ketidakdisiplinan waktu. Keterlambatan 30 menit hingga 1 jam dari waktu yang dijanjikan adalah hal yang biasa. Namun, setelah Korea terlambat memasuki era industrialisasi dibandingkan negara lain, untuk tidak tertinggal dalam persaingan, mereka harus bergerak lebih cepat. Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Eropa yang sudah lebih dulu menguasai teknologi dan pasar, membuat Korea harus menemukan keunggulan kompetitif agar bisa mendapatkan tempat. 5 Budaya Ppalli-Ppalli yang Menunjukkan Karakter Orang Korea
Setelah Korea kehilangan kemerdekaannya selama 45 tahun dan dibebaskan, Korea menghadapi kekurangan pangan dan hampir tidak ada sumber daya manusia terdidik akibat penjajahan Jepang yang panjang. Saat itu, satu-satunya hal yang bisa dilakukan orang Korea untuk bertahan hidup adalah bekerja keras. Misalnya, jika negara lain membutuhkan waktu satu tahun untuk mencapai hasil, orang Korea harus mencapainya dalam waktu 6 bulan. Ketika orang lain selesai bekerja pukul 6 sore, orang Korea harus bekerja sampai pukul 12 malam untuk bertahan hidup. Jadi, budaya ‘pali-pali’ mungkin muncul bukan untuk menjadi negara kaya, melainkan untuk bertahan hidup dengan bekerja lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan yang lain.
Orang asing mungkin menganggap orang Korea luar biasa, tetapi sebenarnya orang Korea tidak lebih hebat, mereka hanya berjuang mati-matian untuk bertahan hidup.
Kimssaem
Jika kita melihat sisi lain dari orang Korea, mereka sering dilanda rasa cemas dan tergesa-gesa, yang mengurangi kesabaran dan kehati-hatian, sehingga dorongan untuk mendapatkan hasil cepat menjadi lebih kuat. Hal ini sering kali membuat mereka kehilangan fokus atau mudah marah. Setelah lebih dari 10 tahun tinggal di Indonesia, saya merasa orang Indonesia cenderung lebih santai dan memiliki pola pikir yang lebih positif dibandingkan orang Korea.
Belajar Bahasa Korea bersama Bahasa Korea Kimssaem

Aku telah tinggal di Yogyakarta lebih dari 10 tahun, belajar bahasa Indonesia selama 2 tahun di UGM, dan mengambil jurusan Sastra Indonesia di PGRI. Saat ini, aku mengelola situs web “Bahasa Korea Kimssaem“, di mana aku membantu teman-teman di Indonesia untuk mempelajari pelafalan bahasa Korea yang benar dan percakapan sehari-hari yang akurat. Ada video pembelajaran yang dapat dipelajari kapan saja dan di mana saja menggunakan ponsel atau laptop, dan kamu bisa belajar percakapan bahasa Korea secara langsung melalui Zoom. Teman-teman yang ingin belajar bahasa Korea secara sistematis bisa mencari “Bahasa Korea Kimssaem” atau “bahasakorea.id” di Google.
Di waktu yang akan datang, saya akan kembali dengan materi pembelajaran yang bermanfaat bagi teman-teman di Indonesia yang sedang belajar bahasa Korea dan juga video yang dapat membantu kamu memahami budaya Korea. Jika ada pertanyaan tentang budaya Korea, jangan ragu untuk bertanya! Sampai jumpa lagi di kesempatan berikutnya! Sampai jumpa~